- Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Perkataan rahman dan Rahiim berasal
dari satu kata yaitu Rahmah. Walaupun begitu artinya sedikit berbeda. Rahman
berarti Allah yang melimpahkan Rahmat dan kurnia yang tidak terhitung jumlanya
kepada hambaNya. Sedangkan Rahiim berarti sifat yang tetap pada Allah SWT. Ayat
ini menganjurkan agar setiap amal perbuatan yang baik di mulai dengan
membacanya. Sabda Rasulallah SAW : “Setiap amalan yang tidak di mulai dengan
Bismillah, maka amalan itu bunting”. Dengan membaca Bismillah itu orang ingat
bahwa segala amalan dari dan untuk Allah SWT.
- segala pujian bagi Allah, tuhan alam semesta.
Sudah seharusnya kita memuji Allah SWT,
karena dariNya sumber segala sesuatu. Dialah yang telah menciptakan dam
menumbuhkan tubuh manusia sehingga menjadi makhluk yang terbaik mempunyai akal
pikiran yang memungkinkania menjadi khalifah Allah SWT, melengkapkannya dengan
pendidikan agama yang membimbing akal pikiran itu agar jangan salah arah.
- ( Allah ) Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
- ( Allah ) Yang Mempunyai Hari Pembalasan.
Bacaan Maalik berarti yang mempunyai.
Bacaan malik berarti raja. Keduanya
boleh dibaca. Pengertian keduanya hampir sama. Bahwa pada hari akhirat Allah
SWT, sajalah sendirinya yang mempunyai kekuasaan. Tidak ada seorang jua pun
yang campur tangan. Ini untuk mengingatkan bahwa apa yang biasa ada di duniaseperti
pembela, pengawal dan sebagainya, tidak ada lagi di hari akhirat.
- Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami
meminta pertolongan.
Konsekuensi dari ucapan Allah Maha
Pemurah lagi Maha penyayang adalah kesediaan menyembah dan sujud kepadaNya
dengan segala macam ibadah yang di syari’atkanNya. Meminta tolong kepadaNya
dalam hal-hal yang seharusnya dimintakan pertolongan yang diluar jangkauan
kodrat manusia. Petani sesudah menami sawahnya mendo’akan ( minta tolong ) agar
padinya tumbuh dengan subur, terpelihara dari bahaya alam, angin topan, gempa
bumi dan sebagainya. Bukanlah artinya minta tolong tanpa amal.
- Tunjukilah kami jalan yang lurus.
Petunjuk ( hidayah ) Allah kepada
manusia untuk mencapai cita-cita hidup bahagia dunia akhirat cukup lengkap.
Semenjak dari bayi ia sudah mendapat hidayah menangis untuk menyatakan
keinginananya. Kemudian hidayah pemberian panca indera. Disusul oleh hidayah
akal fikiran. Dengan kal fikiran banyak yang dapat di buat oleh manusia. Ilmu
dan tekhnologinya mengubah wajah dunia. Yang terakhir dan yang paling utama
adalah hidayah Agama. Hidayah agama yang membimbing akal fikiran agar jangan
salah arah. Hidayah agama yang akan membawa kebahagiaan hidup dunia dan
akhirat. Manusia tidak akn bahagia tanpa hidayah agama.
- ( Yaitu ) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (
jalan ) orang-orang yang dimurkai dan bukan ( pula jalan ) orang-orang
yang sesat.
Orang yang di beri nikmat Allah ialah
orang-orang yang baik, Nabi-nabi dan orang-orang yang selalu tetap teguh
memegang ajaran agama Allah SWT. Orang-orang yang di marahi dan sesat adalah
orang-orang yang keluar dari jalan yang lurus dan benar melanggar perintah
Allah SWT. Ayat ini mengajurkan mempelajari sejarah dan kisah umat-uamt
terdahulu yang banyak sekali di uraikan dalam berbagai ayat. Dengan mempelajari
sejarah, dapat di ambil perbandingan untuk menempuh jalan yang lurus dan benar.
Pada akhir membaca Al-Fatihah waktu
sholat berjama’ah di anjurkan membaca Amiin. ( ya Allah ! terimalah do’aku )
perkataan amiin tidak masuk ayat Al-fatihah.
SUMBER : AL-QURAN TAFSIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar