Islam sangat menaruh perhatian tinggi terhadap kelurusan dan
kebaikan budi pekerti anak sehingga islam menganjurkan kepada orang tua agar
mengumandangkan azan dan iqamah pada telinga bayi ketika keluar dari perut sang
ibu kepada alam dunia. Jadi yang pertama kali di dengar oleh bayi adalah suara
dan nilai tauhid kepada Allah SWT.
Hadits Rasulullah tentang mengazan dan mengiqomahkan anak
yang baru lahir :
أَنَّ النبي صلى الله عليه وسلم أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ
رضي الله عنهما حِيْنَ وُلِدَا
وَأَمَرَ بِهِ
Artinya : “Sesungguhnya Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mengumandangkan azan di telinga Al-Hasan dan Al-Husain -radhiyallahu ‘anhuma- tatkala keduanya lahir, dan beliau memerintahkan hal tersebut”. ( H.R. Ath-Thobrany )
مَنْ وُلِدَ لَهُ, فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ
فِي أُذُنِهِ الْيُسْرَى, لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ
Artinya
: “Barangsiapa yang dikaruniai seorang
anak, lalu dia mengumandangkan azan di telinga kanannya dan iqomah di telinga
kirinya, maka Ummu Shibyan (jin yang mengganggu anak kecil) tidak akan
membahayakan dirinya”.( H.R Baihaqi )
Faedah adzan pada telinga bayi[1]
:
a. adzan
termasuk bagian syiar islam serta syiar tauhid yang diperdengakan pertama kali
kepada bayi.
b. Adzan
mengandung unsur ajakan kepada penghambaan diri kepada Allah dan peringatan
tentang sholat sebagai rukun islam yang terpenting.
c. Adzan
merupakan panggilan agama serta sunnah Nabi Muhammad saw.
d. Adzan
melindungi bayi dari gangguan syetan karena syetan menyingkir ketika mendengar
suara adzan.
e. Ketika
sang bayi mendengar adzan maka suara itu menguatkan dan menggerakkan fungsi
pendengaran bayi.
f. Adzan
sebagai bentuk ajakan bagi anak kepada ibadah terhadap Allah.
[1] . Suwaid, Muhammad Nur (
2004 ). Cara Nabi Mendidik Anak (
cet. Ke-1 ). Jakarta Timur : Al –
I’tishom. Hal 38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar