Selasa, 29 Maret 2016

AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR



AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR


Bapak-bapak,ibu-ibu, dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Pertama sekali, marilah kita panjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah swt. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat yang sangat besar itu ialah umur yang panjang, kesehatan yang baik,dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa hadir pada hari ini

Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap dilimpahkan Allah kepada panutan kita semua,yakni Rusulullah saw. Berikut para keluarganya,para sahabatnya,para ulama dan segenap pengikutnya,umat islam sekalian,Amiin.

Para hadirin yang saya hormati,
Sebenarnya kehadiran Islam yang dibawa oleh Rosul terakhir yakni Nabi Muhammad saw. adalah merupakan pelita yang terang benderang, yang sanggup menembus kegelapan dari setiap manusia. Menerangi setap kalbu bagi orang yang mendambakan kehidupan damai. Pelita yang sanggup mengangkat mansuia dari kebodohan menuju kepada masyarakat berpikiran logis.

Namun demikian, kadang-kadang sebagian golongan masih saja tidak menghendaki Islam memancarkan sinar di segala penjuru dunia. Mereka berusaha memadamkan dengan berbagai cara yang ditempuhnya. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi :

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ
وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Artinya:
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". (QS: Ash-Shaff Ayat: 8)

Meskipun orang-orang kafir berusaha untuk menghancurkan Islam dan berusaha untuk menekan pemeluk-pemeluk Islam, namun Allah tidak akan membiarkan begitu saja. Allah akan membelanya dan semakin memancarkan agama Islam. Artinya, Islam semakin jaya dan pemeluk-pemeluknya semakin kuat imannya.

Ketika ayat tersebut turun, mampu pula memberi semangat kepada Rasulullah saw dalam menyebarkan Islam di tengah-tengah orang kafir, di tengah-tengah tekanan, teror dan ancaman mereka. Dengan tetap sabar dan tak kenal menyerah akhirnya banyak yang menyatakan masuk Islam dan menjadi sahabat setia, mereka siap membela Rasulullah dan agama yang dibawanya. Semakin lama, dari abad ke abad Islam pun tersebar keseluruh dunia.

Oleh karena itu, kita sekarang hidup di abad yang sudah jauh dari jamannya Nabi Muhammad saw. ketika masih hidup. Namun kita diberi warisan berupa ajaran kebenaran yakni Islam. Hendaknya generasi ini mewarisi dengan sungguh-sungguh tentang Islam. Jangan sampai Islam kelak tinggal namanya dan Al-Qur'an tinggal tulisannya, Naudzu Billah.

Para hadirin Rahimakumullah,
Kiranya setiap muslim telah tahu bahwa pemadam cahaya Islam yang dilakukan oleh orang-orang kafir tidak semata-mata dan tidak dilakukan secara terang-terangan. Kebanyakan dilakukan dengan strategi sedemikian rupa sehingga kita tidak merasa menyadarinya. Sedikit demi sedikit dan dengan sangat halusnya mereka membelokan dan menyelewengkan kebenaran.

Oleh sebab itu seorang muslim yang ingin meningkatkan ketaqwaanya dianjurkan untuk melakukan amar makruf nabi munkar, menganjurkan kebenaran dan mencegah kemunkaran. Menyampaikan hal-hal baik dan melarang perbuatan keji.
Allah berfirman dalam surat Ali Imran 104 yang berbunyi

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْمُفْلِحُونَ

Artinya:
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS: Ali Imran Ayat: 104)

Berdasarkan ayat tersebut hendaknya umat Islam senantiasa berusaha untuk menyeru kepada kebaikan sesuai dengan aturan agama kita. Juga melarang kemunkaran pada batas-batas yang diijinkan oleh agama kita. Dengan adanya usaha amar makruf nahi munkar ini, maka Islam akan bersinar terang dan pertolongan Allah akan tampak kelihatan.
Firman Allah dalam surat Muhammad:
"Jika kamu menolong agama Allah, maka Dia akan menolongmu dan menetapkan kedudukanmu"

Para hadirin yang berbahagia,
Sebagaimana telah saya sampaikan, bahwa setiap kemungkaran di dalamnya ada bahaya yaitu bahaya yang langsung menimpa manusia di dunia ini dan bahaya berupa siksa Allah kelak di akihirat. Bahaya kemunkaran tidak hanya mengenai orang yang melakukannya namun mengenai orang lain yang tidak bersalah.
Keterangan ini terdapat dalam firman Allah surat Al-Anfal 25:


Artinya:
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS: Al-Anfaal Ayat: 25)

Ketika ayat ini menunjukan bahwa suatu perbuatan dzalim yang dilakukan seseorang dapat menimpa orang lain yang tidak ikut melakukannya. Penyebabnya ialah karena orang-orang yang tidak berbuat munkar tetapi mereka mengetahui dan mendiamkannya. Mereka tidak mencegahnya dan tidak memberi jalan menuju kebaikan. Hal inilah sehingga meskipun mereka tidak berbuat dosa, namun terkena getah dari kemunkaran tersebut.

Betapa mulianya seorang muslim yang menyibukan diri untuk beramar ma'ruf nahi munkar dalam setiap kesempatan. Misalnya menyampaikan dakwah Islam di berbagai tempat dan tidak terikat dengan waktu. Menegur teman yang berbuat buruk dan mengajaknya untuk berlomba-lomba menuju kebaikan. Mengajak tetangganya untuk rajin shalat dan menghentikan kebiasaan menggunjing. Dan masih banyak cara-cara lain dalam beramar makruf nahi munkar.

Rasulullah saw, bersabda:
"Barangsiapa diantara kalian mengetahui kemunkaran maka ubahlah kemunkaran itu dengan tangan (kekuasaan), bila tidak mampu maka ubahlah dengan ucapan. Jika tidak mampu (dengan ucapan) maka dilakukan dengan hati. Dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman."

Bapak-bapak, Ibu-ibu dan saudara sekalian.
Sebenarnya mengubah dengan hati dimaksudkan adakalanya berdoa agar mereka yang suka berbuat munkar segera berhenti. Dapat pula dilakukan dengan menanamkan kebencian di dalam hati kita terhadap kemunkaran yang ada. Sebab jika kemunkaran itu sudah menjadi budaya dan sangat sensitif sekali, maka beratlah kita untuk mengingatnya dengan ucapan. Karena itu untuk diri sendiri perlulah dilakukan pencegahan agar tidak larut dalam budaya kemunkaran itu. Cara satu-satunya adalah dalam hati, yakni membenci kemunkaran tersebut.

Kemudian dalam sebuah hadis lain, Rasulullah saw, bersabda:
"Demi dzat yang diriku berada dalam kekuasaanNya, agar menyerulah kamu pada hal-hal yang terpuji, dan agar sesungguhnya mencegahlah kamu dari perbuatan munkar, atau Allah menurunkan siksa kepadamu, kemudian kamu berdo'a dan ternyata Allah sudah tidak mengabulkan doamu."

Dari keterangan hadis tersebut dapatlah diambil pengertian bahwa ada dua pilihan bagi kita dalam menghadapi kemunkaran. Apakah kita beramar makruf dan nahi munkar ataukah hanya tinggal diam. Jika kita beramar makruf dan nahi munkar berarti harus dengan bersungguh-sungguh mengajak mereka kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran. Hal ini Allah akan memberi pahala bagi kita. Allah akan menyelamatkan kita. Namun jika hanya diam dan membiarkan kemuankaran terjadi di depan mata kita atau lingkungan hidup kita, maka tentu akan mendapatkan dosa. Oleh sebab itu dimana saja hendaknya kita tak segan-segan dalam beramar makruf nahi munkar, namun cara-cara yang dilakukan haruslah yang baik, sopan, dan memelihara akhlak seorang muslim.

Bilahit taufik wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

CARA MENCINTAI ROSUL ( PIDATO )




Assalaamu ‘alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Wassholatu Wassalamu ‘Ala Nabiyina Muhammadin, Wa ‘Ala Alihi Wasobihi Ajmain, ‘Amma Ba’du.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam kita sanjungkan selalu kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya. Semoga kita selalu  mendapat rahmat dan maghifah dari Allah SWT, Allahumma Amin.

Dewan juri yng saya hormati
Bapak ibu yang saya muliakan
Ismi (Mailanai Rahmawati) min Bunut, ingin memberikan tausiyah dengan judul Cara Mencintai Rosul.

Alhamdulillah, Allah SWT memberikan hidayah kepada kita untuk lebih mengenal Islam melalui Nabi Muhammad SAW, sehingga kita lebih bisa merasakan cahaya Islam.

Rosullullah sangat mencintai umat nya. Kira-kira bapak ibu serta teman teman di sini mau tidak membalas cinta Rasul ?
Mau tidak Pak?
Mau tidak Buk?
Kalau mau, begini caranya:

Pertama, dengan mengikuti ajaran
Buat apa berlimpah harta, kalo tidak mau sedekah ; Buat apa berkata cinta, kalo tidak ada buktinya

Salah satu bukti mencintai Rosul yaitu dengan mentaati ajaran nya.
Ingat lho, taat tidak sebagian sebagian, tapi semuanya.

Bapak ibu kalo punya rumah tidak ada atapnya, mau tidak ?
Jelas tidak mau dong! Nanti kalo hujan, kehujanan, kalo panas, kepanasan, kalo dingin, ya... kedinginan.
Kalo punya rumah harus yang lengkap. Ada lantainya, ada dindingnya, ada atapnya, dan sebagainya.

Begitu juga dengan ajaran Islam.  Harus yang lengkap, komplit. Mau sholatnya, mau puasanya, mau sodakohnya, mau senyumnya.  Jangan pilih-pilih, itu baru taat namanya.

Siapa yang di sini belum sholat lima waktu ? Hayo ngaku... Pasti Malu... Kalo masih belajar boleh deh dikit-dikit bolong, tapi jangan lama-lama ya...! Karena menaati Rosul itu sama dengan menaati Allah.

‘Audzubillahi minnasyaitonirrojim…
Bismillahi Rohmanirrohim

Barang siapa menaati Rosul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah (QS an nisa :80)


Cara yang kedua adalah mengikuti sunnahnya.

Sunnah Rosul banyak lho, Apa coba contohnya?
Misalnya tersenyum, memotong kuku pada hari Jum’at, melaksanakan sholat-sholat sunnah dan masih banyak lagi... Kalo kita ingin mencintai Rosul berarti mengamalkan sunnahnya dalam kehidupan sehari-hari.

Cara mencintai Rosul yang ketiga adalah banyak bersholawat.

Allah berfirman :

 


Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat – NYA bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya . ( QS. Al Ahzab 56 )

Mari bapak ibu kita bersholawat untuk Nabi Muhammad.
Shollatullah... Salaamullah... Alaa Thoha... Rosulillah... Sollatullah... Sholamullah... Alla Yassin... Habibillah... (2x)

Nah itu tadi tiga cara mencintai Rosul. 
Demikian Bapak Ibu yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf.

Wabillahi Taufik wal hidayah.
Wassalaamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh.

DOA MENUNTUT ILMU




DOA MENUNTUT ILMU


آﻟﻟﻬﻢ ﺃﻏﻨﻦ ﺑﺎﺍﻟﻌﻟﻢ
Allahumma  Aghnini  Bil  ‘Ilmi
YA  ALLAH  KAYAKANLAH  AKU  DENGAN  ILMU

ﻭﺯﻴﻦ  ﺑﺎﺍﻟﺤﻠﻢ
Wazayyinni  Bil  Hilmi
HIASILAH  AKU  DENGAN  PERANGAI  LEMAH  LEMBUT

ﻭﺃﻜﺮﻤﻦ  ﺑﺎﺍﻟﺘﻗﻭﻯ
Wa  akrimni  Bit  taqwa
MULIAKANLAH  AKU  DENGAN  TAQWA

ﻭﺠﻤﻟﻦ  ﺑﺎﺍﻠﻌﺎ ﻔﻴﺔ
Wa  Jammilni  Bil  ‘Afiah
INDAHKANLAH  AKU  DENGAN  KESEHATAN

آﻟﻟﻬﻢﻫﺪﻦ ﺇﻟﻰ 
Allahummah  Dini  Ila  Shirothol  Mustaqim (a)
YA  ALLAH  TUNJUKILAH  JALAN YANG LURUS