1. Pendidikan
sebelum kelahiran
Pendidikan
islam terhadap anak tidak hanya di mulai dari masa kelahiran tetapi bahkan
sebelum melakukan pernikahan. Hal ini dapat di lakukan dengan cara
memperhatikan calon pasangan, sebagaimana yang telah di sebutkan oleh
Rasulullah SAW, bahwa apabila ingin mencari pasangan hidup maka carilah yang
kuat agamanya, karena dalam membentuk rumah tangga yang islami dan anak – anak
yang shalih di perlukan seorang ibu yang yang shalihah dan pandai mendidik
anaknya serta baik tingkah lakunya.
Mendidik
anak shalih sebelum lahir laksana menanam tanaman, maka siapa yang menginginkan
tanamannya subur dan membuahkan hasil yang memuaskan sehingga membuat hati
senang dan damai maka hendaklah mempersiapkan dan memilih pendidikan yang
terbaik dan benar sehingga mampu menumbuhkan dan memberikan hasil yang
menyenangkan.
Tanah
adalah azas paling utama dan paling menentukan keberhasilan dalam bercocok
tanam. Begitu juga untuk mendapatkan anak yang shalih maka pilihannya tidak
lain adalah seorang isteri yang shalihah yang akan menjadi ibu bagi anak.
Dialah yang akan mendidik anak diatas belaian kasih sayang islam dan nilai
mulia syariat sehingga membuahkan hasil takwa dan komitmen kepada anak.
Sebagaimana
yang dikatakan penyair :
Ibu adalah madrasah, bila engkau persiapkan
dengan baik,
maka engkau telah mempersiapkan bangsa yang
baik dan kuat.
Ibu laksana taman, bila engkau pelihara
tanamannya dengan siraman yang cukup,
maka akan tumbuh dengan subur dan rindang[1].
Apabila orang tua mengharapkan seorang anak yang sholeh,
berbudi luhur dan bertaqwa serta bermanfaat unttuk dirinya, agama dan umatnya
maka hendaklah mendidik anak tersebut dengan pendidikan islam yang benar mulai
sebelum lahir bahkan sebelum menikah [2].
2. pendidikan
setelah kelahiran
setelah anak di
lahirkan kedunia, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang tua
yaitu :
1.
Mengumandangkan
azan dan iqamah pada telinga bayi
Islam sangat menaruh perhatian tinggi terhadap kelurusan dan
kebaikan budi pekerti anak sehingga islam menganjurkan kepada orang tua agar
mengumandangkan azan dan iqamah pada telinga bayi ketika keluar dari perut sang
ibu kepada alam dunia. Jadi yang pertama kali di dengar oleh bayi adalah suara
dan nilai tauhid kepada Allah SWT.
Hadits Rasulullah tentang mengazan dan mengiqomahkan anak
yang baru lahir :
أَنَّ النبي صلى الله عليه وسلم أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ
رضي الله عنهما حِيْنَ وُلِدَا
وَأَمَرَ بِهِ
Artinya : “Sesungguhnya Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mengumandangkan azan di telinga Al-Hasan dan Al-Husain -radhiyallahu ‘anhuma- tatkala keduanya lahir, dan beliau memerintahkan hal tersebut”. ( H.R. Ath-Thobrany )
مَنْ وُلِدَ لَهُ, فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ
فِي أُذُنِهِ الْيُسْرَى, لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ
Artinya
: “Barangsiapa yang dikaruniai seorang
anak, lalu dia mengumandangkan azan di telinga kanannya dan iqomah di telinga
kirinya, maka Ummu Shibyan (jin yang mengganggu anak kecil) tidak akan
membahayakan dirinya”.( H.R Baihaqi )
Faedah adzan pada telinga bayi[3]
:
a. adzan
termasuk bagian syiar islam serta syiar tauhid yang diperdengakan pertama kali
kepada bayi.
b. Adzan
mengandung unsur ajakan kepada penghambaan diri kepada Allah dan peringatan
tentang sholat sebagai rukun islam yang terpenting.
c. Adzan
merupakan panggilan agama serta sunnah Nabi Muhammad saw.
d. Adzan
melindungi bayi dari gangguan syetan karena syetan menyingkir ketika mendengar
suara adzan.
e. Ketika
sang bayi mendengar adzan maka suara itu menguatkan dan menggerakkan fungsi
pendengaran bayi.
f. Adzan
sebagai bentuk ajakan bagi anak kepada ibadah terhadap Allah.
2.
Melakukan
takhnik kepada bayi
Tahnik adalah mengunyahkan kurma atau semisalnya kemudian di
oleskan kelangit – langit pada mulut bayi[4].
Demikian itu termasuk sunnah Nabi karena beliau pernah melakukan hal tersebut
ketika ada seorang bayi lahir.
Dalam shahih Bukhari dari Hisam bin Urwah dari Asma’ beliau
berkata : “ ketika aku hamil Abdullah bin Az – Zubair di Mekah, aku keluar
untuk menyempurnakan ihram. Setelah sampai di madinah, aku singgah di Quba’,
hingga aku melahirkan di Quba’, kemudian aku datang kepada Rasulullah SAW, lalu
aku letakkan bayi itu di pangkuannya maka beliau meminta sebutir kurma lalu di
kunyah kemudian di masukkan kemulut bayi sehingga yang pertama kali masuk ke
perutnya adalah ludah Rasulullah SAW.
ﻭﻟﺩ ﻟﻰ ﻏﻼﻢ ﻓﺎﺗﻳﺕﺑﻪ ﺺ . ﻢ . ﻓﺳﻣﻪ ﺍﺑﺭﺍﻫﻳﻢ ﻭﺣﻧﻛﻪ ﺑﺗﻣﺭﺓ
Artinya : “Pernah dikaruniakan kepadaku seorang anak laki-laki, lalu aku
membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau
memberinya nama Ibrahim dan mentahniknya dengan sebuah kurma.”( H.R.
Al-Bukhari )
Dari Abu Musa Al – Asy’ari berkata : “ ketika anakku lahir
aku membawanya kepada Rasulullah SAW lalu di beri nama Ibrahim dan beliau
mentahnik dengan kurma”.
Dari Ummul Mukminin Aisyah r.a bahawa pernah didatangkan beberapa
bayi kepada Nabi SAW lalu beliau mendoakan keberkahan kepada mereka dan
mentahnik mereka.
Dari penjelasan di atas dapat di ambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Disunnahkan
mentahnik bayi yang baru lahir.
2. Di
dalam tahnik mengandung permintaan doa keberkahankepada orang –orang shalih
atau orang yang memiliki keutamaan.
3. Dalam
sunnah tahnik terdapat anjuran agar bersikap lemah lembut, santun dan tawadhu’
kepada anak kecil.
4. Tahnik
dapat memberi pengaruh positif bagi anak.
5. Tahnik
juga bisa menguatkan organ tubuh bayi dan membantu memudahkan proses menyusu
bagi bayi tersebut.
3.
Menyusui bayi
hingga dua tahun
Dalam pandangan islam menyusui anak termasuk pilar pendidikan
yang paling utama sehingga hokum islam yang pertama yaitu Al – Quran
menganjurkan kepada semua kaum ibu agar menyusui anak – anak mereka selama dua
tahun secara sempurna dari iar susu mereka sendiri sebab hal itu akan memberi
hal baik dan positif bagi bayi.
*
ßNºt$Î!ºuqø9$#ur
z`÷èÅÊöã
£`èdy»s9÷rr& Èû÷,s!öqym
Èû÷ün=ÏB%x. ( ô`yJÏ9 y#ur& br& ¨LÉêã
sptã$|ʧ9$#
4
Artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan[5].
Manfaat air susu ibu bagi bayi :
1.
Bayi
langsung mendapat makanan bersih dan steril
2.
ASI
tidak terlalu dingin dan terlalu panas sehingga cocok bagi anak.
3.
Cocok
dan sesuai kabutuhan perut si bayi hingga umur dua tahun.
4.
ASI
memberi imunisasi dan kekebalan bagi tubuh bayi dari bakteri dan penyakit.
5.
Akan
menumbuhkan perasaan kasih saying dan cinta antara orang tua dan anak serta
menguatkan hubungan bathin.
Proses
menyusui apabila di sertai dengan niat yang baik dalam rangka mencari ridha
Allah, maka Allah akan memberikan imbalan pahala setiap kali menyusui.
Umar bin
Khattab pernah mengatakan kepada isterinya yang sedang menyusui anaknya :
“Janganlah kamu menyusui anak seperti hewan, sebab hewan hanya menyusui karena
perasaan saying dan insting saja, namun susuilah anakmudalam rangka mencari
pahala dari Allah dan agar bayi tersebut sehingga nanti akan menjadi hamba yang
menyembah kepada Allah dan mentauhidkanNya[6].
4.
Mengaqiqahkan
Aqiqah
adalah sebutan hewan yang di sembelih untuk anak yang lahir dan aqiqah adalah
hak yang wajib di tunaikan orang tua untuk anak, dua ekor kambing bagi anak
laki – laki dan satu ekor kambing bagi anak perempuan.
Aqiqah
lebih utama dari sedekah berupa uanng sebesarnya ataupun lebih besar. Imam Al –
Bukhari meriwayatkan dalam shahihnya dari Salman bin Amir adh – Dhabi berkata :
“ saya mendengar Rasulullah SAW bersabda
:
مَعَ
الْغُلاَمِ عَقِيقَةٌ ، فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الأَذَى
Artinya : “ setiap bayi memiliki hak aqiqah, maka sembelihlah hewan aqiqah dan
hilangkan gangguan ( rambut ) darinya. (
H.R. Bukhari )
كُلُّ
غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ
وَيُسَمَّى
Artinya
: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya,
disembelih untuknya (hewan sembelihan) pada hari ke tujuh, dicukur rambutnya
dan diberi nama padanya”. ( H.R. Ibnu Majah )
Adapun
jumlah hewan yang disembelih untuk aqiqah adalah sesuai dengan hadits
Rasulullah SAW :
عَنِ
الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ
Artinya : “Atas seorang anak laki-laki 2 ekor kambing yang usianya berdekatan dan
atas seorang anak perempuan 1 ekor kambing”. ( H.R. At-Thabrani )
Faedah dan
manfaat Aqiqah :
1.
menyampaikan
berita tentang kehadiran anak secara tidak langsung mengabarkan tentang posisi
nasab anak agar tidak ada persangkaan buruk terhadap status anak.
2.
Mengikuti
panggilan sifat murah hati dan dermawan serta menjauhi sifat kikir dan pelit.
3.
Aqiqah
adalah kelanjutan dari kebaikan dan ketundukan sebab melakukan hal ini semenjak masa bayi menunjukkan kemauan orang
tua untuk berkorban di jalan Allah, seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim.
4.
Melepas
status anak yang masih tergadai karena anak tergadai dengan aqiqahnya.
Semoga Allah
menjadikan aqiqah ini sebagai pembebas dari gangguan syetan ketika bayi baru
lahir dan menuju alam dunia. Maka fungsi aqiqah adalah untuk menebus dan
membebaskan anak dari tawanan dan penjara syetan, juga dapat menhambat usaha
syetan untuk mencelakakan manusia pada akhir hayatnya. Apalagi iblis sudah
bersumpah kepada Allah untuk menyesatkan manusia kecuali sedikit yang tidak
disesatkan, sehingga iblis menunggu mangsanya semenjak keluar dari alam
kandungan menuju ke alam dunia.
øÌøÿtFó$#ur Ç`tB |M÷èsÜtGó$# Nåk÷]ÏB y7Ï?öq|ÁÎ/ ó=Î=ô_r&ur NÍkön=tã y7Î=øs¿2 Î=Å`uur óOßgø.Í$x©ur Îû ÉAºuqøBF{$# Ï»s9÷rF{$#ur öNèdôÏãur 4
$tBur ãNèdßÏèt ß`»sÜø¤±9$# wÎ) #·rãäî ÇÏÍÈ
Artinya
: dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi
di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan
berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada
harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan
oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka[7].
Maksud ayat ini ialah Allah memberi kesempatan kepada iblis
untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya. tetapi
segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang
benar-benar beriman.
Karena bahaya yang mengancam anak seperti itu maka Allah
menganjurkan kepada kedua orang tua untuk melepaskan jeratan itu dengan memberikan
tebusan berupa aqiqah dan bila aqiqah belum disembelih maka anak masih tergadai
keselamatan dan keamanannya dari gangguan syetan.
5.
Memberi nama yang baik
Islam
sangat menganjurkan kepada orang tua agar memilih nama anak yang baik lagi di
cintai. Sudah menjadi ketetapan seluruh umat manusia dan juga termasuk sunnah
fitrah dalam semua jenis dan bentuk masyarakat memberi nama anak yang baru lahir
merupakan suatu keharusan untuk membedakan dari yang lain.
Sebagai
pendidik yang baik hendaknya memilih nama yang baik dan indah untuk yang
terlahir sebagai bentuk realisasi pengamalan ajaran islam.
Sebagaimana
sabda Rasulullah saw :
إﻧﻛﻡﺗﺩﻋﻮﻥﻳﻭﻡﺍﻟﻗﻳﺎﻣﺔﺑﺄﺴﻣﺎﺌﻛﻡﻭﺑﺄﺴﻣﺎﺀﺁﺑﺎﺌﻛﻡﻓﺄﺣﺴﻧﻭﺍﺃﺴﻣﺎﺀﻛﻡ
Artinya : sesungguhnya akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan
nama bapak-bapak kalian maka perbaikilah nama-nama kalian.
Yang harus diperhatikan dalam memberi
nama anak.
1.
Nama
anak di ambil dari nama-nama tokoh agama atau ulama baik kalangan para nabi,
rasul atau nama-nama orang shalih dalam rangka taqarrub kapada Allah.
2.
Nama
tersebut bagus dan sesuai dengan kondisi orang yang diberi nama dengan
tingkatan social dan keadaan status.
3.
Mengikuti
nama-nama yang telah diajarkan Nabi Muhammad saw seperti : Abdullah,
Abdurrahman, Al-harits dan Hamman.
4.
Tidak
memberikan nama-nama yang dilarang oleh Rasulullah dan di haramkan oleh para
ulama seperti : Yasar, Rabah, Najih, Rafi’, Barokah, Harb, Ashram ( tandus ),
Ashi dan Abdul Ka’bah, Abdun Nabi, Abdur Rasul, Raja Diraja, Sayidun Nas atau
nama-nama syetan.
(
إن أخنع إسم عند الله رجل تسمى ملك الأملاك (رواه البخاري؛ مسلم
Artinya
: “Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang
bernama Malakul Amlak (=rajanya diraja)” (HR. Bukhori; Muslim).
6.
Mencukur rambut bayi
Hal ini
dianjurkan pada hari ketujuh dari kelahiran, maka pernah Hasan di Tanya tentang
sabda Nabi saw : hilangkan gangguan dari bayi, beliau menjawab, “mencukur
rambutnya”. Begitu juga Imam Ahmad berkata : “mencukur rambut bayi”. Nabi
melarang mencukur rambut dengan model qaza’ yaitu mencukur sebagian dan
membiarkan sebagian.
Ibnu Qayyim
berkata[8]
: potong rambut model Qaza’ ada empat bentuk :
1.
Memotong
rambut dari satu arah sebagian dan dari arah lain sebagian seperti terpencarnya
mendung di langit.
2.
Mencukur
bagian tengah meninggalkan bagian samping seperti yang dilakukan oleh penjaga
gereja dikalangan kaum Nashrani.
3.
Mencukur
bagian samping dan membiarkan bagian tengah seperti yang dilakukan oleh para
preman.
4.
Mencukur
bagian depan dan samping meninggalkan bagian belakang.
7.
memberikan contoh keteladanan
keteladanan
yang baik akan membawa pesan positif terhadap anak-anaknya, karena orang yang
paling banyak dicontoh dan ditiru oleh anak adalah orang tuanya dan mereka
pulalah yang paling kuat menanamkan pengaruhnya kepada jiwa anak[9].
Orang tua dituntut untuk menjalankan segala perintah Allah swt dan sunnah
Rasulullah saw menyangkut sikap dan perbuatan, karena anak melihatnya setiap
waktu.
Sebagaimana
yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, Beliau adalah teladan bagi seluruh umat manusia,
sebagaimana firman Allah :
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sur ©!$# #ZÏVx. ÇËÊÈ
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
8.
memilih waktu yang tepat untuk
menasehati anak
memberi nasehat pada waktu yang
tepat sangat besar pengaruhnya. Orang tua harus mampu memilih kapan waktu yang
tepat agar hati anak dapat menerima dan terkesan dengan nasehatnya. Dengan
demikian beban pendidikan semakin berkurang. Hasil pendidikan pun dapat di
capai dengan maksimal.
Rasulullah saw telah mengajarkan
kepada kita bahwa ada tiga waktu yang tepat ketika akan memberi nasehat kepada
anak-anak, yaitu[10]
:
1.
Saat
berjalan-jalan atau di atas kendraan
Ketika
dalam perjalanan secara tidak langsung pikiran anak menjadi tenang dan santai,
keadaan yang demikian itu akan memudahkan bagi anak menerima nasehat dari orang
tuanya.
2.
Waktu
makan
Ketika
makan anak-anak sering melakukan perbuatan yang kurang sopan. Hal ini terdorong
oleh nafsu makannya yang tinggi. Jika orang tua tidak mau duduk dan menemaninya
makan, serta meluruskan kesalahan-kesalahannya maka anak akan selalu dalam
kebiasaan buruk waktu makan.
3.
ketika
anak sakit
jika orang
tua bisa lembut hatinya dalam keadaan sakit, maka anakpun bisa lebih lembut
lagi hatinya apabila sakit. Dalam kelembutan hati yang demikian itu maka
nasehat yang diberikan oleh orang tua akan meresap kadalam hati anak.
9.
bersikap adil dan tidak pilih kasih
Ketidakadilan
dan sikap pilih kasih orang tua terhadap anak-anak akan menimbulkan rasa iri
dan kedengkian dalam jiwa anak karena merasa dirinya disisihkan. Namun demikian
ada penyebab yang membolehkan orang tua mengistimewakan anak yang satu dengan
yang lainnya, seperti : ada kebutuhan yang mendesak, karena usia, cacat, atau
mengalihkan pemberian dari anak yang jahat dan suka berfoya-foya kepada anak
yang baik dan dermawan.
10. Memenuhi
hak-hak anak
Anak yang
dipenuhi dan dikabulkan hak-haknya akan memiliki sikap positif dalam kehidupan.
Anak akan belajar bahwa dalam hidup ini harus bersikap saling member dan
menerima. Sekaligus melatih dirinya agar bisa tunduk kepada kebenaran. Namun
sebagian orang tua kadangkala enggan memenuhi hak dan menerima kebenaran dari
seorang anak kecil.
11. Mendo’akan
anak dengan kebaikan
Doa
merupakan rukun utama yang harus diamalkan oleh orang tua. Doa akan semakin
menghangatkan kasih sayang dan memantapkan cinta orang tua kepada anak-anaknya.
Demi kebaikan anak-anak, orang tua harus memohon dengan sungguh-sungguh dan
penuh harap kepada Allah. Sebaliknya sangat berbahaya jika orang tua mendoakan
keburukan buat anaknya. Karena keburukannya bukan hanya akan dirasakan oleh
anak, tetapi juga akan dirasakan oleh orang tuanya.
12. Menceritakan
kisah –kisah teladan
Kisah
memainkan peranan penting dalam membangun kesadaran akal dan intelektual anak.
Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah bahwa kisah – kisah yang
diceritakan itu berdasarkan atas realitas dimasa silam, kisah nyata yang
membuat anak percaya terhadap sejarah dan memberikan dorongan serta semangat
kepada anak, kemudian juga dapat membina kesadaran keislaman dan jauh dari
khurafat dan dongeng fiktif.
13. berbicara
sesuai dengan kemampuan akal anak
seperti
manusia lainnya, anak-anak juga mempunyai keterbatasan. Akal dan pikiran nya
masih dalam tahap perkembangan. Kemampuan orang tua dan pendidik untuk
mengetahui sejauh mana tingkat perkembangannya akan membantu mengatasi setiap
permasalahan yang timbul. Dengan demikian orang tua mengetahui kapan saatnya berbicara,
dengan kata-kata apa seharusnya berbicara dan ide-ide apa yang selayaknya
dilontarkan.
14. memberi
pujian kepada anak
pujian
punya pengaruh penting dalam diri anak. Dapat menggerakkan perasaan dan
emosinya sehingga cepat memperbaiki kesalahannya.
Sebagaimana
yang diceritakan pada zaman Rasulullah bahwa ada seorang laki-laki yang bernama
ibnu Umar, setiap kali bermimpi selalu diceritakannya kepada Rasulullah. Ibnu
Umar berkata : “ketika itu saya masih kecil selalu tidur di masjid, suatu waktu
saya bermimpi seolah – olah ada dua malaikat yang membawaku keneraka. Neraka
itu berkelok-kelok seperti kelokan sumur dan bertanduk dua, kemudian saya
berdoa : “saya berlindung dari neraka. Mimpinya itu diceritakan kepada Hafshah,
selanjutnya Hafshah menceritakan kepada Rasulullah saw dan beliau bersabda :
“sebaik-baik laki – laki adalah Abdullah seandainya Ia mau shalat malam”. Sejak
itu Abdullah tidak pernah meninggalkan shalat malam[11].
[1]. Al
– maghribi bin as – Said al – Maghribi ( 2004 ). Begini Seharusnya mendidik Anak, Jakarta : Darul Haq. Hal. 10
[3] . Suwaid, Muhammad Nur (
2004 ). Cara Nabi Mendidik Anak (
cet. Ke-1 ). Jakarta Timur : Al –
I’tishom. Hal 38
[4]. Suwaid,
Muhammad Nur ( 2004 ). Cara Nabi Mendidik
Anak ( cet. Ke-1 ). Jakarta Timur :
Al – I’tishom.hal. 39
[5]. Al – quran Al –
Karim dan terjemahnya,
PT. Karya Toha Putra, Semarang, 1999. ( Q.S Al – Baqarah : 233 )
[6] . Al – maghribi bin as – Said al – Maghribi ( 2004 ). Begini Seharusnya mendidik Anak, Jakarta
: Darul Haq. Hal. 109
[9]. Suwaid,
Muhammad Nur ( 2004 ). Cara Nabi Mendidik
Anak ( cet. Ke-1 ). Jakarta Timur :
Al – I’tishom. Hal. 57
[10]. Suwaid,
Muhammad Nur ( 2004 ). Cara Nabi Mendidik
Anak ( cet. Ke-1 ). Jakarta Timur :
Al – I’tishom.. Hal. 59
[11]
DOSA
– DOSA BESAR
I.
SYIRIK
1.
Pengertian
Menurut bahasa
syirik artinya adalah bersekutu atau berserikat.
Sedangkan menurut
Istilah artinya adalah percaya bahwa ada tuhan selain dari pada Allah SWT.
Sedangkan orang yang melakukan syirik disebut Musyrik.
Adapun yang dimaksud
perbuatan syirik adalah perbuatan yang mengakui bahwa ada selain Allah SWT yang
mampu menyamai kekuasaan dan kekuatan Allah SWT lalu disembah dan diakuinya
sebagai pencipta alam semesta.
Perlu
diketahui bahwa inti ajaran islam adalah Tauhid, yaitu kepercayaan kepada Tuhan
yang Maha Esa atau Tuhan yang Satu, yang Tunggal ( Monotheisme ). Maka syirik
jelas bertentangan dengan makna Iman dan Islam. Dengan demikian syirik tidak
saja merusak Iman, tetapi menghancurkan sendi – sendi iman dan Islam yang
paling mendasar. Oleh sebab itu kepercayaan syirik termasuk jajaran Dosa Besar
( Dosa yang paling besar ) yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
Sebagaimana firmannya di
dalam Al – Quran, Surat
An – Nisa, ayat 48 yaitu :
¨bÎ)
©!$# w ãÏÿøót br&
x8uô³ç ¾ÏmÎ/
ãÏÿøótur $tB
tbrß
y7Ï9ºs
`yJÏ9
âä!$t±o 4 `tBur
õ8Îô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #utIøù$# $¸JøOÎ)
$¸JÏàtã ÇÍÑÈ
48. Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Sebab – sebab turunnya firman
Allah SWT diatas adalah bahwa seorang laki – laki menghadap Rasulallah SAW, dan
berkata : “keponakan saya tidak mau meninggalkan perbuatan haram”. Nabi SAW
bertanya : “apa agamanya” ? Ia menjawab : “Ia suka mengerjakan shalat dan
bertauhid kepada Allah”. Bersabdalah Nabi : “Suruhlah Ia
meninggalkan Agamanya atau belilah Agamanya” !. Orang tersebut melaksanakan
perintah Rasul, tetapi keponakannya itu menolak tawarannya, dan Ia kembali
kepada Nabi SAW, dan berkata : “Saya dapati dia sangat cinta akan agamanya”.
Maka turunlah ayat tersebut diatas, sebagai penjelasan bahwa Allah SWT, akan
mengampuni segala dosa orang yang dikehendakinya kecuali syirik.
Pada dasarnya syirik itu dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu syirik syirik besar dan syirik kecil, atau
syirik nyata dan syirik yang tersembunyi. Namun perlu di ingat, semua syirik
itu merupakan dosa besar yang dapat menyebabkan seseorang masuk Neraka dan
kekal di dalamnya.
1.
SYIRIK BESAR
Syirik besar ( jali ) atau
syirik nyata, adalah percaya bahwa ada tuhan selain dari Allah SWT. Atau
disamping mempercayai Tuhan yang Maha Esa, juga percaya ada makhluk ( semua
ciptaan Allah SWT adalah makhluk ) selain Allah SWT yang mempunyai kemampuan
dan kekuatan seperti kesempurnaan dan kemampuan yang dimiliki oleh Allah. Lalu
hal itu disembah dan dijadikansebagai sandaran hidup.
Contoh
kongkrit seperti seseorang menyembah kepada patung, mengmbil berkah kepada
batu, pohon, tempat keramat, dan yang sejenisnya.
Sebagaimana
firman Allah SWT didalam Al-Quran Surat An-Najm, Ayat 19-20, yaitu :
ãLäê÷uätsùr&
|M»¯=9$# 3¨ãèø9$#ur ÇÊÒÈ
no4quZtBur
spsWÏ9$¨W9$# #t÷zW{$# ÇËÉÈ
19.
Maka Apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap Al Lata dan Al Uzza,
20.
Dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan I Allah)[1431]?
[1431]
Al Lata, Al Uzza dan Manah adalah nama berhala-berhala yang disembah orang Arab
Jahiliyah dan dianggapnya anak-anak perempuan tuhan.
Perlu
diketahui bahwa Al Lata, Al Uzza, dan manah adalah nama – nama berhala yang di
sembah oleh Orang Arab Jahiliyah dan dianggapnya anak-anak perempuan Tuhan :
a.
Al lata, diambil dari kata Ila-Hut
( tuhan ) adalah berhala orang Tsaqif.
Asalnya adalah batu putih yang ada di Thaif
kepunyaan orang seseorang yang di pergunakan untuk membuat roti. Ketika orang
itu mati, penduduk Tsaqif menyembah batu itu untuk di hormati atau mengagungkan
pembuat roti yang sudah mati itu, lalu Rasulallah SAW, mengutus Mughiroh bin
Syubah untuk menghancurkan dan membakarnya.
b.
Al Uzza, diambil dari kata Azis ( Nama Allah yang berarti Mulia ) adalah
berhalaa orang Quraisy dan bani Kinanah.
Al
Uzza adalah sebatang pohon yang di beri bangunan di sekitarnya dan di beri
tutup dengan selambu, terdapat di desa Nahlah, suatu tempat di antara Makkah
dan Thaif. Rasulallah SAW mengutus Khalid dan Walid untuk manghancurkan
bangunan itu. Dan di dalam bangunan itu terdapat seorang wanita telanjang,
rambutnya terurai dikepalanya serta penuh dengan debu. Oleh Khalid bin Walid,
wanita itu di hancurkan kepalanya hingga mati.
c.
Manah, di ambil dari nama Allah : Manna artinya pemberi Anugrah.
Yaitu suatu berhala bani Hilal di Qudaidl
terletak diantara Makkah dan Madinah, di puja- puja oleh suku Khaza’ah, Aus dan
Hazrat. Di hancurkan oleh Ali bin Abi Thalib sewaktu menaklukkan kota Makkah.
Menyembah kepada berhala-berhala,
termasuk juga menganggap benda-benda, selain manusia, seperti keris, bebatuan,
pohon, harata benda dan sejenisnya, di perlukan sebagai Tuhan, adalah termasuk
perbuatan syirik dan dosa besar, serta dosanya tidak akan diampuni oleh Allah
SWT.
Firman Allah di dalam Al-Quran
Surat Al-Bayyinah,Ayat : 6 yaitu :
¨bÎ)
tûïÏ%©!$#
(#rãxÿx.
ô`ÏB È@÷dr& É=»tGÅ3ø9$#
tûüÏ.Îô³ßJø9$#ur
Îû
Í$tR
zO¨Yygy_ tûïÏ$Î#»yz !$pkÏù
4
y7Í´¯»s9'ré& öNèd ° ÏpÎy9ø9$# ÇÏÈ
6.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang
musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk.
2.
SYIRIK KECIL
Syirik
kecil atau syirik yang tersembunyi ( khafi ) dan istilah lain di sebut riya.
Pemgertian riya adalah melakukan sesuatu amal tidak untuk mencari keridhoan
Allah SWT , tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat.
Maka barangsiapa yang beramal atau
berbuat sesuatu tidak karena Allah maka Ia tidak akan memperoleh pahala dari
amalannya.
Sebagaimana sabda Rasulallah SAW
berikut ini :
Artinya
Nabi SAW bersbda : “Sesuatu yang paling Aku takutkan menimpa kamu sekalian adalah
syirik yang paling kecil. Ketika Nabi SAW ditanya, “apa itu”? Nabi bersabda :
“Riya”. ( H.R.Akhmad ).
II.
DURHAKA
KEPADA KEDUA ORANG TUA
Kedua
orang tua, yakni ayah dan ibu mempunyai kedudukan yang sangat istimewa bagi
kita, sebab ibu dan ayah sangat besar jasa dan peranannya serta menyebabkan
keberadaan kita. Dengan melihat betapa besar jasa kedua orang tua kita, maka
berbuat baik kepada keduanya adalah suatu kewajiban, kita wajib patuh dan
tunduk kepada perintahnya, selama perintah tersebut tidak untuk menyekutukan
Allah dan berbuat maksiat kepadaNya. Namun walaupun demikian kita tetap wajib
mempergaulinya dengan baik.
Sebagaimana
firman Allah di dalam Al-Quran surat
Luqman ayat : 14 yaitu :
$uZø¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷yÏ9ºuqÎ/
çm÷Fn=uHxq ¼çmBé&
$·Z÷dur
4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû
Èû÷ütB%tæ
Èbr& öà6ô©$# Í<
y7÷yÏ9ºuqÎ9ur
¥n<Î) çÅÁyJø9$#
ÇÊÍÈ
14.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
[1180]
Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
Berbuat baik kepada kedua orang tua tentunya
mengandung pengertian yang sangat luas, meliputi perbuatan apa saja yang di
sebut baik, yang berupa perkataan, perbuatan serta sikap dan sebagainya. Karena
orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya akan di siksa oleh Allah SWT .
Sebagaimana sabda Rasulallah SAW :
Artinya
: “dari Rasulallah SAW beliau bersabda : “Aku melihat dalam Isra’ dan Mi’raj
ada orang-orang yang di gantung di batang pohon di neraka, lalu Aku bertanya :
“Wahai Jibril, sipakah mereka itu”? lalu dia menjawab : “yaitu orang-orang yang
mencela bapaknya di waktu hidup di dunia”. ( H.R. Thabrani ).
Dari
uraian diatas, bahwasanya kita di perintahkan agar senantiasa berbakti dan
berbuat baik kepada kedua orang tua. Karena berbakti kepada mereka adalah tanda
berbudi luhur dan berakhlak mulia, yang akan mendapatkan pahala yang besar dari
Allah SWT. Sebaliknya jangan sampai kita durhaka dan menyakiti kedua orang tua,
karena hal itu akan mendapatkan murka Allah SWT.
III. MEMBUNUH ORANG TANPA HAK
Di
antara dosa besar ialah membunuh orang dengan sengaja
Sebagaimana firman Allah di dalam
Al-Quran Surat An-Nisa’ayat 93, yaitu :
`tBur
ö@çFø)t
$YYÏB÷sãB #YÏdJyètGB
¼çnät!#tyfsù ÞO¨Yygy_
#V$Î#»yz
$pkÏù
|=ÅÒxîur
ª!$#
Ïmøn=tã
¼çmuZyès9ur £tãr&ur
¼çms9 $¹/#xtã
$VJÏàtã
ÇÒÌÈ
93.
Dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya
ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan
mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.
Dalam
suatu riwayat di kemukakan bahwa ayat di atas turun berkenaan dengan seorang
Anshor yang membunuh saudara Miqyas bin Shahabah. Oleh Nabi SAW di bayarkan
Diyatnya ( diyatnya ) kepada Miqyas, tetapi setelah di bayar diyatnya, Ia
menangkap pembunuh adiknya dan membunuhnya. Maka bersabdalah Rasulallah
SAW : “Aku tidak menjamin keselamatan
jiwanya, baik di bulan halal maupun di bulan haram”. Miqyas terbunuh di dalam
perang Fathul Makkah. Dan ayat di atas merupakan dasar hukum Qishash.
Membunuh
orang dengan sengaja itu di ancam oleh Allah SWT dengan hukuman yang sangat
pedih. Kalau memperhatikan firman Allah SWT di atas, maka pembunuh dengan
sengaja itu akan mendapat tiga hukuman, yaitu :
1. Akan dimasukkan kedalam neraka Jahannam , Ia
kekal di dalamnya.
2. Mendapat murka dan kutukan dari
Allah SWT
3. Siksaan ( azab ) yang sangat pedih
di akhirat kelak.
Imam
malik berpendapat bahwasanya : “pembunuhan itu terdiri dari dari dua macam,
dengan sengaja atau karena kekeliuran”. Sedangkan di dalam Al-Quran hanya
disebut dua macam pula, yakni dengan sengaja atau karena keliru.
Namun Fuqaha’ul Amshar berpendapat
, bahwa pembunuhan itu ada tiga macam, yaitu :
a. dengan di sengaja
yaitu memang betul-betul membunuh
dengan sengaja, dengan sadar bahkan sudah di rencanakan terlebih dahulu. Membunuh
dengan alat yang pada umumnya dapat mematikan, maka yang seperti ini diharuskan
Qishas.
b. Karena keliru
Seperti seseorang menembak
binatang, namun yang tertembak bukan binatang tetapi manusia.
c. Setengah sengaja
Seperti seseorang memukul orang
dengan kayu, yang menurut akal pukulan itu tidak akan mematikan, tetapi
tahu-tahu yang di pukul tadi mati
Firman Allah did ala Al-Quran Surat
Al-Baqarah Ayat 178 dan 179 yaitu :
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNä3øn=tæ ÞÉ$|ÁÉ)ø9$#
Îû
n=÷Fs)ø9$#
(
çtø:$# Ìhçtø:$$Î/
ßö6yèø9$#ur Ïö7yèø9$$Î/ 4Ós\RW{$#ur
4Ós\RW{$$Î/
4
ô`yJsù uÅ"ãã ¼ã&s!
ô`ÏB ÏmÅzr&
ÖäóÓx« 7í$t6Ïo?$$sù Å$rã÷èyJø9$$Î/
íä!#yr&ur Ïmøs9Î) 9`»|¡ômÎ*Î/
3
y7Ï9ºs
×#ÏÿørB
`ÏiB öNä3În/§
×pyJômuur 3 Ç`yJsù 3ytGôã$# y÷èt/ y7Ï9ºs
¼ã&s#sù
ë>#xtã
ÒOÏ9r&
ÇÊÐÑÈ
öNä3s9ur
Îû
ÄÉ$|ÁÉ)ø9$#
×o4quym Í<'ré'¯»t
É=»t6ø9F{$#
öNà6¯=yès9 tbqà)Gs?
ÇÊÐÒÈ
178.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan
dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik,
dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af
dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari
Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka
baginya siksa yang sangat pedih[111].
179.
Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu bertakwa.
[111]
Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan,
bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh Yaitu
dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan
baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh
hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya.
bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh
yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka
terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang
pedih.
Syarat-syarat
qishas :
1.keadaan yang membunuh sudah
baligh dan berakal.
2. yang membunuh bukan bapak dari
yang di bunuh.
3. kadaan yang di bunuh tidak
kurang derajatnya dari yang membunuh.
4. keadaan yang terbunuh adalah
orang yang terpelihara darahnya,seperti orang Islam.
IV. SAKSI PALSU
Kesaksian
palsu adalah orang yang di mintai keterangan suatu perkara dengan keterangan
yang sebenarnya terhadap sesuatu yang pernah diketehui, di lihatnya atau di
dengarnya sendiri dalam kaitannya dengan mengadili sesuatu hal, kemudian Ia
berdusta atas keterangannya yang kenyataannya tidak sesuai dengan keterangannya
itu. Sehingga dengan kesaksiannya menyebabkan orang yang tidak bersalah
dikatakan bersalah,lalu di hukum. sedangkan orang yang bersalah tidak
mendapatkan hukuman.
Imam
Abu Hanifah berpandapat bahwa orang yang bersumpah palsu, baginya disiksa
dengan cara di pertontonkan di muka umum, di datangkan di pasar-pasar, di
masjid-masjid lalu di umumkan, “ini adalah seorang saksi dusta, maka
hati-hatilah kepadanya.
Sedangkan
menurut Abu Yusuf dan Muhammad ra.berpendapat bahwa selain di pertontonkan
orang yang bersaksi palsu juga di pukuli dan di cambuk.
Sebagaimana
sabda Rasulallah SAW :
Artinya
: “tidak akan binasa dua telapak kaki orang yang menjadi saksi dusta, hingga
Allah menetapkan kepadanya Neraka”. ( H.R. Ibnu Majah dan al-Hakim )
Di antara ulama berbeda
pendapat tentang keimanan dari pada saksi palsu.
Sebagian
berpendapat bahwa dia tidak mempunyai iman. Sedangkan yang benar, seorang yang
mempunyai iman meskipun hanya sebesar dzarrah, Ia tidak akan mau berbuat
seperti itu.
V.
TUJUH DOSA BESAR
Di dalam hadits Rasulallah
telah menjelaskan bahwa ada tujuh macam dosa yang besar yaitu :
1. Syirik ( menyekutukan Allah )
2. Sihir ( tukang tenung ).
3. Membunuh jiwa manusia yang di
haramkan oleh Allah, kecuali karena hak.
4. Memakan harta riba
5. memakan harta anak yatim.
6. Lari pada waktu perang jihad
fisabilillah.
7. Menuduh wanita mukminat yang sopan
dengan perzinaan.
Sebagaimana sabda Rasulallah SAW :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar