PENGERTIAN TARIKH TASYRI'

I.                   Pengertian Tarikh Tasyri’

1.      Menurut Bahasa : berasal dari kata Tarikh yang artinya catatan tentang perhitungan tanggal, hari, bulan dan tahun.

2.      Menurut Istilah Syar’i :

         adalah Peraturan atau ketentuan-ketentuan yang di tetapkan (diwahyukan ) oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW  untuk manusia yang mencakup tiga bidang, yaitu keyakinan, perbuatan dan akhlak.

2.         Tiga aspek aturan Allah :

           

1.      Aspek Aqaid

         Yaitu suatu aspek ( hukum-hukum ) yang mengatur tentang bagaimana caranya menetapkan keyakinan akan adanya Dzat, Sifat, dan Af’al Allah SWT, dengan keyakinan yang sebenarnya tanpa ada keraguan sedikitpun.

Contoh : adanya hari Qiyamat, surga dan neraka, serta segala yang telah di janjikan Allah di dalam Al-Quran.

2.      Aspek Amaliyah

         Yaitu aspek ( hukum-hukum ) yang mengatur tentang bagaimana caranya beribadah kepada Allah yang sesuai dengan yang di ajarkan oleh Allah SWT dan di contohkan oleh Rasulallah SAW, aspek Amaliyah ini juga dirincikan  oleh Imam-imam Mujtahid yang empat ( maliki, hanafi, syafi’I dan hambali ).

Contoh : Sholat, zakat, puasa, haji, dll.

3.      Aspek Khuluqiyah

      Yaitu aspek ( hukum-hukum ) yang mengatur tentang akhlak kepada Allah dan akhlak kepada sesama manusia. Akhlak terbagi dua yaitu, akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah. Yang di maksud dengan skhlak mahmudah adalah suatu tingkah laku,perbuatan zhahir dan bathin yang sesuai dengan ajaran islam. Sedangkan akhlak mazmumah adalah perbuatan zhahir dan bathin yang di larang oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Contohnya :

         1. akhlak mahmudah : sabar, syukur, qona’ah, pemurah,     muhibbah dll.

                           2. akhlak mazmumah : hasad, bakhil ( kikir ), pemarah, takbur ( sombong, dll.

3. ada 4 ciri utama aturan hidup bermasyarakat arab pra Islam yang bertentangan dengan syari’at islam :

1.      upacara berhala yang sering di sembah oleh mereka

2.      apabila lahir bayi perempuan di bunuh karena mereka menganggap perempuan lemah.

3.      berjudi dan mengundi nasib

4.      berpesta pora dalam berbuat maksiat.  

1. Badal

         Yaitu saling bertukar pasangan ( suami/istri ) antara pasangan yang satu dengan pasangan lainnya.

2. Istibdha’

         Yaitu satu pernikahan yang dilakukan untuk mencari bibit unggul. Suami menyuruh istrinya tidur bersama pria lain yang di anggapnya memiliki keunggulan tertentu, seperti  ( kebangsawanannya, kepintarannya, dll ) sampai istrinya hamil.

3. Poliandri

         Poliandri jahiliyah dilakukan dengan cara menikahi wanita oleh beberapa orang pria, dan setelah wanita tersebut hamil, dia memilih salah seorang pria untuk menjadi suaminya.

4. Sumber hukum pada masa rasulullah :

      1. bersunber dari Ilahi ( wahyu )

      2. bersumber dari hadits Rasulullah

      3. berdasarkan Ijtihad Nabi

      Ijtihad Rasul yang pernah salah :

1.      pada peristiwa perang Uhud Nabi Muhammad mengalami luka-luka yang cukup parah, sedang kan tentara islam banyak yang melarikan diri, sehingga Beliau marah dan berkata.”akankah selamat suatu kaum jika melakukan hal seperti ini pada Nabinya “? Lalu Allah berfirman :

      }§øŠs9 šs9 z`ÏB ̍øBF{$# íäóÓx« ÷rr& z>qçGtƒ öNÍköŽn=tæ ÷rr& öNßgt/Éj‹yèムöNßg¯RÎ*sù šcqßJÎ=»sß ÇÊËÑÈ  

Artinya : Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena Sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim. ( Q.S. Ali Imran : 128 )

2.      Nabi Muhammad mendapat teguran dari Allah atas kebijakan beliau dalam mengambil tebusan dari tawanan perang Badar. Lalu Allah berfirman :

                     Ÿwöq©9 Ò=»tGÏ. z`ÏiB «!$# t,t7y™ öNä3¡¡yJs9 !$yJ‹Ïù öNè?õ‹s{r& ë>#x‹tã ×LìÏàtã ÇÏÑÈ  

Artinya : Kalau Sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. ( Q.S. An-Nahal : 68 )

   3.  Nabi Muhammad memberikan kemudahan kepada orang-orang mu                                         nafik     untuk tidak mengikuti perang tabuk, lalu Allah berfirman :

                     $xÿtã ª!$# šZtã zNÏ9 |MRÏŒr& óOßgs9 4Ó®Lym tû¨üt6tGtƒ šs9 šúïÏ%©!$# (#qè%y‰|¹ z                                     Mn=÷ès?ur šúüÎ/É‹»s3ø9$# ÇÍÌÈ  

Artinya :  Semoga Allah mema'afkanmu. mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta? ( Q.S. At-Taubah : 09 )

     

5.      Al-Quran yang ada sekarang sesuai dengan Al-Quran yang ada di Lauhil Mahfuzh, di

mulai dari surat Al-Fatihah dan di akhiri dengan surat An-Naas. Walaupun ketika di turinkan ke bumi tidak berurutan tentu ada banyak hikmah di balik semua itu. Tapi yang jelas setiap ada ayat yang turun, Jibril memberitahukan posisi ayat tersebut dalam susunan aslinya. Kemudian Rasulallah menjelaskannya kepada para sahabat dimana ayat tersebut harus diletakkan. Sehingga tidak ada perbedaan Al-Quran yang Di Lauhil Mahfuzh dengan yang ada di dunia.

Masalah Nasakh dan Mansukh

Dengan adanya Nasakh dan Mansukh menunjukkan bahwa betapa sempurnanya hukum-hukum Islam, kemudian kita akan semakin yakin dengan kebesaran Allah, yang Maha Bijaksana dalam memberikan peraturan ( hukum-hukum ) kepada umat Islam.