Sabtu, 24 Desember 2016

MACAM MACAM DOSA BESAR

DOSA – DOSA BESAR

I.            SYIRIK

1.     Pengertian
                  Menurut bahasa syirik artinya adalah bersekutu atau berserikat.
Sedangkan menurut Istilah artinya adalah percaya bahwa ada tuhan selain dari pada Allah SWT. Sedangkan orang yang melakukan syirik disebut Musyrik.
Adapun yang dimaksud perbuatan syirik adalah perbuatan yang mengakui bahwa ada selain Allah SWT yang mampu menyamai kekuasaan dan kekuatan Allah SWT lalu disembah dan diakuinya sebagai pencipta alam semesta.
                  Perlu diketahui bahwa inti ajaran islam adalah Tauhid, yaitu kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa atau Tuhan yang Satu, yang Tunggal ( Monotheisme ). Maka syirik jelas bertentangan dengan makna Iman dan Islam. Dengan demikian syirik tidak saja merusak Iman, tetapi menghancurkan sendi – sendi iman dan Islam yang paling mendasar. Oleh sebab itu kepercayaan syirik termasuk jajaran Dosa Besar ( Dosa yang paling besar ) yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
Sebagaimana firmannya di dalam Al – Quran, Surat An – Nisa, ayat  48 yaitu :

¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB tbrߊ y7Ï9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #uŽtIøù$# $¸JøOÎ) $¸JŠÏàtã ÇÍÑÈ  
                  48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

                  Sebab – sebab turunnya firman Allah SWT diatas adalah bahwa seorang laki – laki menghadap Rasulallah SAW, dan berkata : “keponakan saya tidak mau meninggalkan perbuatan haram”. Nabi SAW bertanya : “apa agamanya” ? Ia menjawab : “Ia suka mengerjakan shalat dan bertauhid kepada Allah”. Bersabdalah Nabi : “Suruhlah Ia meninggalkan Agamanya atau belilah Agamanya” !. Orang tersebut melaksanakan perintah Rasul, tetapi keponakannya itu menolak tawarannya, dan Ia kembali kepada Nabi SAW, dan berkata : “Saya dapati dia sangat cinta akan agamanya”. Maka turunlah ayat tersebut diatas, sebagai penjelasan bahwa Allah SWT, akan mengampuni segala dosa orang yang dikehendakinya kecuali syirik.

                  Pada dasarnya syirik itu dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu syirik syirik besar dan syirik kecil, atau syirik nyata dan syirik yang tersembunyi. Namun perlu di ingat, semua syirik itu merupakan dosa besar yang dapat menyebabkan seseorang masuk Neraka dan kekal di dalamnya.

1.      SYIRIK BESAR

                  Syirik besar ( jali ) atau syirik nyata, adalah percaya bahwa ada tuhan selain dari Allah SWT. Atau disamping mempercayai Tuhan yang Maha Esa, juga percaya ada makhluk ( semua ciptaan Allah SWT adalah makhluk ) selain Allah SWT yang mempunyai kemampuan dan kekuatan seperti kesempurnaan dan kemampuan yang dimiliki oleh Allah. Lalu hal itu disembah dan dijadikansebagai sandaran hidup.
Contoh kongkrit seperti seseorang menyembah kepada patung, mengmbil berkah kepada batu, pohon, tempat keramat, dan yang sejenisnya.
Sebagaimana firman Allah SWT didalam Al-Quran Surat An-Najm, Ayat 19-20, yaitu :

ãLäê÷ƒuätsùr& |M»¯=9$# 3¨ãèø9$#ur ÇÊÒÈ  no4quZtBur spsWÏ9$¨W9$# #t÷zW{$# ÇËÉÈ                   
               19. Maka Apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap Al Lata dan Al Uzza,
               20. Dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan I Allah)[1431]?
               [1431] Al Lata, Al Uzza dan Manah adalah nama berhala-berhala yang disembah orang Arab Jahiliyah dan dianggapnya anak-anak perempuan tuhan.

               Perlu diketahui bahwa Al Lata, Al Uzza, dan manah adalah nama – nama berhala yang di sembah oleh Orang Arab Jahiliyah dan dianggapnya anak-anak perempuan Tuhan :

a.      Al lata, diambil dari kata Ila-Hut ( tuhan ) adalah berhala orang Tsaqif.

                Asalnya adalah batu putih yang ada di Thaif kepunyaan orang seseorang yang di pergunakan untuk membuat roti. Ketika orang itu mati, penduduk Tsaqif menyembah batu itu untuk di hormati atau mengagungkan pembuat roti yang sudah mati itu, lalu Rasulallah SAW, mengutus Mughiroh bin Syubah untuk menghancurkan dan membakarnya.

b. Al Uzza, diambil dari kata Azis ( Nama Allah yang berarti Mulia ) adalah berhalaa orang Quraisy dan bani Kinanah.

               Al Uzza adalah sebatang pohon yang di beri bangunan di sekitarnya dan di beri tutup dengan selambu, terdapat di desa Nahlah, suatu tempat di antara Makkah dan Thaif. Rasulallah SAW mengutus Khalid dan Walid untuk manghancurkan bangunan itu. Dan di dalam bangunan itu terdapat seorang wanita telanjang, rambutnya terurai dikepalanya serta penuh dengan debu. Oleh Khalid bin Walid, wanita itu di hancurkan kepalanya hingga mati.

c. Manah, di ambil dari nama Allah : Manna artinya pemberi Anugrah.

                Yaitu suatu berhala bani Hilal di Qudaidl terletak diantara Makkah dan Madinah, di puja- puja oleh suku Khaza’ah, Aus dan Hazrat. Di hancurkan oleh Ali bin Abi Thalib sewaktu menaklukkan kota Makkah.
Menyembah kepada berhala-berhala, termasuk juga menganggap benda-benda, selain manusia, seperti keris, bebatuan, pohon, harata benda dan sejenisnya, di perlukan sebagai Tuhan, adalah termasuk perbuatan syirik dan dosa besar, serta dosanya tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
Firman Allah di dalam Al-Quran Surat Al-Bayyinah,Ayat : 6 yaitu :
¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. ô`ÏB È@÷dr& É=»tGÅ3ø9$# tûüÏ.ÎŽô³ßJø9$#ur Îû Í$tR zO¨Yygy_ tûïÏ$Î#»yz !$pkŽÏù 4 y7Í´¯»s9'ré& öNèd ŽŸ° Ïp­ƒÎŽy9ø9$# ÇÏÈ  
               6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.

2. SYIRIK KECIL
               Syirik kecil atau syirik yang tersembunyi ( khafi ) dan istilah lain di sebut riya. Pemgertian riya adalah melakukan sesuatu amal tidak untuk mencari keridhoan Allah SWT , tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat.
Maka barangsiapa yang beramal atau berbuat sesuatu tidak karena Allah maka Ia tidak akan memperoleh pahala dari amalannya.
Sebagaimana sabda Rasulallah SAW berikut ini :



               Artinya Nabi SAW bersbda : “Sesuatu yang paling Aku takutkan menimpa kamu sekalian adalah syirik yang paling kecil. Ketika Nabi SAW ditanya, “apa itu”? Nabi bersabda : “Riya”. ( H.R.Akhmad ).

II.         DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA

               Kedua orang tua, yakni ayah dan ibu mempunyai kedudukan yang sangat istimewa bagi kita, sebab ibu dan ayah sangat besar jasa dan peranannya serta menyebabkan keberadaan kita. Dengan melihat betapa besar jasa kedua orang tua kita, maka berbuat baik kepada keduanya adalah suatu kewajiban, kita wajib patuh dan tunduk kepada perintahnya, selama perintah tersebut tidak untuk menyekutukan Allah dan berbuat maksiat kepadaNya. Namun walaupun demikian kita tetap wajib mempergaulinya dengan baik.
               Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Quran surat Luqman ayat : 14 yaitu :
$uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷ƒyÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷ƒyÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) 玍ÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ    
               14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

               [1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.

                Berbuat baik kepada kedua orang tua tentunya mengandung pengertian yang sangat luas, meliputi perbuatan apa saja yang di sebut baik, yang berupa perkataan, perbuatan serta sikap dan sebagainya. Karena orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya akan di siksa oleh Allah SWT .

Sebagaimana sabda Rasulallah SAW :




               Artinya : “dari Rasulallah SAW beliau bersabda : “Aku melihat dalam Isra’ dan Mi’raj ada orang-orang yang di gantung di batang pohon di neraka, lalu Aku bertanya : “Wahai Jibril, sipakah mereka itu”? lalu dia menjawab : “yaitu orang-orang yang mencela bapaknya di waktu hidup di dunia”. ( H.R. Thabrani ).

               Dari uraian diatas, bahwasanya kita di perintahkan agar senantiasa berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua. Karena berbakti kepada mereka adalah tanda berbudi luhur dan berakhlak mulia, yang akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Sebaliknya jangan sampai kita durhaka dan menyakiti kedua orang tua, karena hal itu akan mendapatkan murka Allah SWT.

III.     MEMBUNUH ORANG TANPA HAK

               Di antara dosa besar ialah membunuh orang dengan sengaja
Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Quran Surat An-Nisa’ayat 93, yaitu :
`tBur ö@çFø)tƒ $YYÏB÷sãB #YÏdJyètGB ¼çnät!#tyfsù ÞO¨Yygy_ #V$Î#»yz $pkŽÏù |=ÅÒxîur ª!$# Ïmøn=tã ¼çmuZyès9ur £tãr&ur ¼çms9 $¹/#xtã $VJŠÏàtã ÇÒÌÈ
               93. Dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.

               Dalam suatu riwayat di kemukakan bahwa ayat di atas turun berkenaan dengan seorang Anshor yang membunuh saudara Miqyas bin Shahabah. Oleh Nabi SAW di bayarkan Diyatnya ( diyatnya ) kepada Miqyas, tetapi setelah di bayar diyatnya, Ia menangkap pembunuh adiknya dan membunuhnya. Maka bersabdalah Rasulallah SAW  : “Aku tidak menjamin keselamatan jiwanya, baik di bulan halal maupun di bulan haram”. Miqyas terbunuh di dalam perang Fathul Makkah. Dan ayat di atas merupakan dasar hukum Qishash.
               Membunuh orang dengan sengaja itu di ancam oleh Allah SWT dengan hukuman yang sangat pedih. Kalau memperhatikan firman Allah SWT di atas, maka pembunuh dengan sengaja itu akan mendapat tiga hukuman, yaitu :

1.      Akan dimasukkan kedalam neraka Jahannam, Ia kekal di dalamnya.
2.      Mendapat murka dan kutukan dari Allah SWT
3.      Siksaan ( azab ) yang sangat pedih di akhirat kelak.

               Imam malik berpendapat bahwasanya : “pembunuhan itu terdiri dari dari dua macam, dengan sengaja atau karena kekeliuran”. Sedangkan di dalam Al-Quran hanya disebut dua macam pula, yakni dengan sengaja atau karena keliru.
Namun Fuqaha’ul Amshar berpendapat , bahwa pembunuhan itu ada tiga macam, yaitu :

     a.  dengan di sengaja
yaitu memang betul-betul membunuh dengan sengaja, dengan sadar bahkan sudah di rencanakan terlebih dahulu. Membunuh dengan alat yang pada umumnya dapat mematikan, maka yang seperti ini diharuskan Qishas.

b.      Karena keliru
Seperti seseorang menembak binatang, namun yang tertembak bukan binatang tetapi manusia.

c.       Setengah sengaja
Seperti seseorang memukul orang dengan kayu, yang menurut akal pukulan itu tidak akan mematikan, tetapi tahu-tahu yang di pukul tadi mati

Firman Allah did ala Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 178 dan 179 yaitu :

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNä3øn=tæ ÞÉ$|ÁÉ)ø9$# Îû n=÷Fs)ø9$# ( çtø:$# Ìhçtø:$$Î/ ßö6yèø9$#ur Ïö7yèø9$$Î/ 4Ós\RW{$#ur 4Ós\RW{$$Î/ 4 ô`yJsù uÅ"ãã ¼ã&s! ô`ÏB ÏmŠÅzr& ÖäóÓx« 7í$t6Ïo?$$sù Å$rã÷èyJø9$$Î/ íä!#yŠr&ur Ïmøs9Î) 9`»|¡ômÎ*Î/ 3 y7Ï9ºsŒ ×#ÏÿøƒrB `ÏiB öNä3În/§ ×pyJômuur 3 Ç`yJsù 3ytGôã$# y÷èt/ y7Ï9ºsŒ ¼ã&s#sù ë>#xtã ÒOŠÏ9r& ÇÊÐÑÈ    
öNä3s9ur Îû ÄÉ$|ÁÉ)ø9$# ×o4quŠym Í<'ré'¯»tƒ É=»t6ø9F{$# öNà6¯=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÐÒÈ   
               178. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih[111].

               179. Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.

               [111] Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh Yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang pedih.

Syarat-syarat qishas :
1.keadaan yang membunuh sudah baligh dan berakal.
2. yang membunuh bukan bapak dari yang di bunuh.
3. kadaan yang di bunuh tidak kurang derajatnya dari yang membunuh.
4. keadaan yang terbunuh adalah orang yang terpelihara darahnya,seperti orang Islam.

IV.     SAKSI PALSU

               Kesaksian palsu adalah orang yang di mintai keterangan suatu perkara dengan keterangan yang sebenarnya terhadap sesuatu yang pernah diketehui, di lihatnya atau di dengarnya sendiri dalam kaitannya dengan mengadili sesuatu hal, kemudian Ia berdusta atas keterangannya yang kenyataannya tidak sesuai dengan keterangannya itu. Sehingga dengan kesaksiannya menyebabkan orang yang tidak bersalah dikatakan bersalah,lalu di hukum. sedangkan orang yang bersalah tidak mendapatkan hukuman.
               Imam Abu Hanifah berpandapat bahwa orang yang bersumpah palsu, baginya disiksa dengan cara di pertontonkan di muka umum, di datangkan di pasar-pasar, di masjid-masjid lalu di umumkan, “ini adalah seorang saksi dusta, maka hati-hatilah kepadanya.
               Sedangkan menurut Abu Yusuf dan Muhammad ra.berpendapat bahwa selain di pertontonkan orang yang bersaksi palsu juga di pukuli dan di cambuk.
Sebagaimana sabda Rasulallah SAW :



Artinya : “tidak akan binasa dua telapak kaki orang yang menjadi saksi dusta, hingga Allah menetapkan kepadanya Neraka”. ( H.R. Ibnu Majah dan al-Hakim )

                  Di antara ulama berbeda pendapat tentang keimanan dari pada saksi palsu.
Sebagian berpendapat bahwa dia tidak mempunyai iman. Sedangkan yang benar, seorang yang mempunyai iman meskipun hanya sebesar dzarrah, Ia tidak akan mau berbuat seperti itu.

V.          TUJUH DOSA BESAR
                  Di dalam hadits Rasulallah telah menjelaskan bahwa ada tujuh macam dosa yang besar yaitu :
1.      Syirik ( menyekutukan Allah )
2.      Sihir ( tukang tenung ).
3.      Membunuh jiwa manusia yang di haramkan oleh Allah, kecuali karena hak.
4.      Memakan harta riba
5.       memakan harta anak yatim.
6.      Lari pada waktu perang jihad fisabilillah.
7.      Menuduh wanita mukminat yang sopan dengan perzinaan.
Sebagaimana sabda Rasulallah SAW :







               Artinya : “Abu Hurairah ra, berkata : Bersabda Nabi Muhammad SAW : “tinggalaknlah tujuh dosa yang membinasakan. Sahabat bertanya : “Apakah itu ya Rasulallah ? Nabi bersabda : “Syirik ( menyekutukan ) Allah, Sihir ( tenung ), Membunuh jiwa yang di haramkan oleh Allah, kecuali karena hak, Makan riba,Makan harta anak yatim, lari pada waktu perang jihad fisabilillah, dan menuduh wanita mukminat yang sopan dengan perzinaan”. ( H.R. Bukhari Muslim ).







DAFTAR ISI

I KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….I

II.  DAFTAR ISI ………………….……………………………………………………..II

III. SYIRIK ……………………………………………………………………………....1

               1. Syirik Besar ………………………………………………………………….2
              
               a. Al-Lata ………………………………………………………………………3   
               b.Al-Uzza ……………………………………………………………………...4
               c.Manah ………………………………………………………………………..4

2. Syirik Besar …………………………………………………………..……………….4

IV. DURHAKA KEPADA ORANG TUA …………………………………..………….5

V. MEMBUNUH TANPA HAK …………………………………………………..…....6

               1.Macam-macam pembunuhan ………………………………………………..7

VI. SAKSI PALSU ……………………………………………………………………...8

VII. TUJUH DOSA BESAR …………………………………………………………….9

VIII. DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………..10















KATA PENGANTAR



               Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka mengerjakan tugas mata kuliah Hadits Tarbawi.
Makalah ini membahas tentang dosa-dosa besar seperti Syirik, Durhaka Kepada Kedua Orang tua, Membunuh orang tanpa hak,kesaksian palsu dan dosa-dosa besar lainnya yang di terangkan oleh Rasulallah SAW. Sebagaimana kita ketahui bahwa dosa merupakan penghalang bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, jadi semakin banyaknya perbuatan dosa yang kita lakukan semakin tebal pula dinding penghalang antara kita dan Allah SWT.

               Dengan demikian sebagai umat islam wajib hukumnya bagi kita untuk senantiasa ta’at dan mengerjakan segala apa yang di perintahkan oleh Allah dan RasulNya, serta takut dan meninggalkan segala apa yang di larangNya, terutama sekali dosa besar yang tidak di ampuni oleh Allah SWT yaitu dosa Syirik.

               Namun demikian Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Penyayang dan Maha Menerima Taubat, walaupun dosa kita sebanyak buih di lautan, Allah akan mengampuninya, asalkan kita mau bertaubat dengan taubat yang sebenarnya.
Taubat yang sebenarnya harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :

               1. meninggalkan maksiat karena takut kepada Allah.
               2. menyesal atas dosa yang pernah di kerjakannya.
               3. berniat di dalam hati untuk tidak berbuat maksiat lagi.
               4. meminta maaf dan mengembalikan hak-hak manusia yang pernah kita ambil.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, amiiiiin.
































DAFTAR PUSTAKA




1.      DRS. Muslikhuddin. 2002. Seratus dosa-dosa besar dalam Al-Quran. Surabaya. CV Pustaka Agung Harapan.
2.      H. Sulaiman Rasid. Fiqih Islam. Jakarta. Attahiriyah.
4.      http://www.scribd.com/doc/3011591/menjauhi dosa-dosa besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar